Detail Tempat Benteng Ranu Hitu / Makes 7 Lapis

          Ranu Hitu, dalam bahasa Bunaq, berarti Lapis Tujuh. Nama ini mendefnisikan bentuk benteng yang memang memiliki tujuh lapisan. Selain itu, ia dikenal juga dengan sebutan Benteng Makes. Diperkirakan dibangun pada abad XV, letaknya di satu kawasan dengan dengan lembah Fulan Fehan, yakni di Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen, kira-kira 30 km dari pusat kota Atambua. Dari padang rumput Fulan Fehan, Benteng Ranu Hitu tidak kelihatan, meskipun sangat dekat. Ini karena banteng berada dalam rimbunan pepohonan. Dibangun dari bebatuan karang yang membentuk lingkaran tujuh lapis, pengunjung harus melalui pintu utamanya kemudian berjalan melewati satu demi satu pindu hingga tiba di tempat utama.

 

PANDUAN

  • Penting agar diketahui oleh pengunjung! Jika ingin memasuki area benteng diharapkan didampingi oleh guide lokal.
  • Karena benteng ini sakral bagi penduduk setempat, mohon bawalah seserahan sederhana seperti seperti sirih pinang atau rokok untuk ditaruh di pintu depan atau di tengah benteng.
  • Mohon mentaati segala norma adat yang berlaku.
  • Dilarang memindahkan bebatuan atau benda apapun dalam benteng ini.
  • Tidak diperkenankan untuk bermalam atau membangun tenda di dalam kawasan benteng.
  • Dilarang keluar dari jalur.
  • Dilarang menggunakan bahasa kasar.
  • Dilarang menaiki area makam dan ksadan.
  • Diharapkan jika mengunjungi benteng agar berkelompok.

 

TARIF

  • Anak-Anak /org : Rp 2500
  • Dewasa /org : Rp 5000
  • Kendaraan Roda 2 : Rp 5000
  • Kendaraan Roda 4 : Rp 10000
  • Kendaraan Roda 6-10 : RP 15000

(Peraturan Bupati Belu No. 42 Thn. 2020)

Foto Benteng Ranu  Hitu / Makes 7  Lapis

Komentar Pengunjung